Rubik 4×4 disebut juga Rubik’s Revenge atau Rubik’s Master. Rubik 4×4 ini ditemukan oleh Péter Sebestény pada 1981. Rubik 4×4 memiliki 7.4 x 1045 kemungkinan pola dan terdiri dari 56 kubus kecil yang terdiri dari 6 warna yang berbeda pada setiap sisinya.
Perbedaan utama antara Rubik 4×4 dengan Rubik 3×3 adalah jumlah kubus kecil dan juga cara kerja pemutarannya. Pada Rubik 4×4, setiap sisi dapat diputar dengan memutar sebuah bagian besar yang memuat 2×2 kubus kecil. Sehingga, Rubik 4×4 memiliki lebih banyak kemungkinan konfigurasi dibandingkan Rubik 3×3. Rubik 4×4 juga merupakan favorit para penggemar kubus rubik, karena menyediakan tantangan yang lebih besar dan membutuhkan keahlian dan ketekunan yang lebih dalam untuk memecahkannya.
Sebelum Anda berlanjut belajar menyelesaikan rubik 4×4 dan seterusnya, akan lebih mudah apabila Anda menguasai penyelesaian 3×3 terlebih dahulu.
Baca Juga : Cara Menyelesaikan Rubik 3×3 untuk Pemula
Seperti yang sudah dijelaskan di pengenalan rubik 3×3 (lihat penjelasan di bab Rubik 3×3) bahwa rubik 3×3 akan menjadi dasar penyelesaian di rubik-rubik 4×4 keatas. Jika anda sudah memecahkan rubik 3×3 dengan baik maka anda akan memiliki pemahaman yang baik tentang kubus rubik termasuk tentang teknik, strategi, dan pemecahan masalah.
Rubik 4×4 terdiri dari 42 piece, 1 core. Sama dengan rubik 2×2, rubik 4×4 juga merupakan rubik genap yang tidak memiliki center. Berikut bagian-bagian rubik 4×4
Rubik 4×4 memiliki 24 center, 8 corner, dan 24 edge.
Rubik 4×4 memiliki berbagai perubahan sistem gerak. Salah satu yang sekarang digunakan adalah seperti di ilustrasi berikut. Seluruh piece bisa dilepas dari core. Rubik 4×4 memiliki cara kerja yang hampir sama dengan rubik 3×3, namun dengan perbedaan jumlah kubus di setiap sisinya. Berikut ini adalah penjelasan mengenai cara kerja rubik 4×4 secara umum:
Rubik 4×4 memiliki 6 sisi yang terdiri dari masing-masing 4 kubus yang dapat diputar pada sumbu tertentu. Setiap kubus memiliki warna yang berbeda pada setiap sisinya. Posisi awal Rubik 4×4 adalah ketika setiap sisi memiliki warna yang sama.
Cara memecahkan Rubik 4×4 adalah dengan memutar setiap sisi secara bergantian hingga setiap sisi memiliki warna yang sama. Hal ini dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah tertentu, seperti yang telah dijelaskan pada metode-metode pemecahan Rubik sebelumnya seperti metode Fridrich, Roux, atau Yau. Pada umumnya, langkah-langkah tersebut terdiri dari beberapa algoritma yang harus dihafalkan dan dilakukan secara berulang-ulang hingga Rubik dapat diselesaikan.
Pada Rubik 4×4, algoritma yang digunakan untuk memecahkan Rubik 3×3 juga masih dapat digunakan, namun dengan beberapa penyesuaian pada beberapa situasi tertentu. Selain itu, pemecahan Rubik 4×4 juga dapat dilakukan dengan menggunakan algoritma khusus yang dirancang untuk Rubik 4×4, seperti yang digunakan pada metode Yau.
Cara kerja Rubik 4×4 membutuhkan keterampilan dan latihan yang cukup dalam memahami algoritma dan mempraktekkannya dengan baik. Karena Rubik 4×4 memiliki lebih banyak kubus dibandingkan Rubik 3×3, maka pemecahan Rubik 4×4 membutuhkan lebih banyak gerakan dan kombinasi dari yang dibutuhkan pada Rubik 3×3. Oleh karena itu, perlu latihan yang cukup untuk memperoleh keterampilan dan kecepatan dalam memecahkan Rubik 4×4.
Putaran Searah Jarum Jam | Putaran Berlawanan Arah Jarum Jam | ||
Notasi | Ilustrasi | Notasi | Ilustrasi |
U | U’ | ||
R |