Pada saat pertama kali masuk ke dalam dunia rubik, Rubik 3×3 tentunya menjadi top of mind bagi banyak orang karena representasi bentuknya yang sudah mendunia. Rubik 3×3 sendiri pun juga disebut juga sebagai rubik original atau rubik dasar karena pada mulanya rubik pertama kali dibentuk dengan pola 3×3 sebelum bermunculan model-model lainnya.
Sesuai dengan namanya, rubik 3×3 diciptakan oleh bapak rubik dunia yakni Erno Rubik pada tahun 1974, yang mana rubik 3×3 sendiri memiliki 43.252.003.274.489.856.000 kemungkinan pola.
Rubik 3×3 juga menjadi tahapan awal bagi para pemula yang ingin mempelajari rubik sebelum menjelajahi model-model lainnya. Bahkan untuk model 2×2 dan 4×4 pun, lebih disarankan untuk mahir dalam rubik 3×3 terlebih dahulu sebelum mencobanya.
Hal ini perlu Anda lakukan karena pada dasarnya konsep penyelesaian dari Rubik 3×3 sendiri menggunakan metode reduksi (reduction method), Metode reduksi sendiri adalah metode penyelesaian Rubik 4×4 keatas dengan cara membuat pola dan penyelesaiannya yang menyerupai dengan Rubik 3×3. Dengan memahami metode reduksi, Anda tentunya dapat menyelesaikan Rubik lainnya yang lebih besar dengan tahapan lebih mudah dan cepat.
Tanpa berlama-lama berikut adalah langkah awal yang perlu diketahui seorang pemula dalam memainkan sebuah rubik.
Sebelum Anda memulai untuk menyelesaikan Rubik 3×3, ada beberapa bagian dari Rubik 3×3 yang perlu Anda ketahui. Jika dilihat dari luar, Rubik 3×3 mempunyai 6 sisi (Face) di masing-masing sisinya. Setiap sisi ini akan memiliki warna yang berbeda. Biasanya kebanyakan rubik akan menggunakan warna putih, kuning, merah, oren, biru, dan hijau untuk membedakan ke 6 sisinya.
Namun, jika Rubik 3×3 dipecah atau dibongkar untuk melihat bagian dalamnya, maka Rubik 3×3 ini terdiri dari 26 piece atau kotak kecil yang pada bagian dalamnya memiliki 1 inti atau 1 core. Nah, dari 26 piece tersebut, tentunya dibedakan kembali pada bagian bagiannya. Berikut ini adalah bagian-bagian dari Rubik 3×3.
Rubik 3×3 memiliki 4 inti, 6 face, 6 center, 8 corner, dan 12 edge.
Seperti yang disebutkan sebelumnya, jika Rubik 3×3 memiliki 6 face atau sisi dengan 6 warna yang berbeda pada Rubik 3×3, warna dari face ini bergantung pada centerpiece.
Centerpiece atau bagian tengah Rubik 3×3 merupakan kotak kecil penyusun rubik yang ada pada setiap face dan hanya memiliki 1 warna saja. Selain letaknya yang ditengah, ciri dari bagian rubik ini adalah posisinya yang tidak bisa diubah-ubah.
Edge Piece merupakan bargain penyusuk rubik yang selalu ada diantara 2 centerpiece dan 2 corner. Ciri yang dapat dilihat dari edge piece ini adalah selalu memiliki 2 warna berbeda. Untuk jumlahnya sendiri edge piece ini memiliki 12 untuk Rubik 3×3.
Bagian terakhir yaitu corner piece. Ciri utama yang dapat dilihat adalah posisinya yang berada di ujung atau pucuk setiap face rubik. Selain itu ciri lain yang dapat dilihat yakni pada warnanya yang mana corner piece Rubik 3×3 ini memiliki 3 warna. Pada Rubik 3×3, corner piece memiliki 8 bagian.
Setelah mengenal dan mengetahui bagian-bagian dari rubik, langkah selanjutnya adalah dengan mengenal dan mengetahui bagaimana cara rubik berputar atau notasi Rubik 3×3. Rubik akan digerakkan atau diputar dengan menggunakan gerakan yang nantinya akan menyusun sebuah algoritma. Gerakan ini diberi istilah menggunakan 6 huruf. Untuk menyelesaikannya, rubik harus berada di posisi yang sama dengan tidak mengubah posisi warnanya dan disarankan face berwarna kuning dapat diletakkan menghadap atas.
Untuk 6 istilah huruf yang digunakan ini, tentunya akan memiliki gerakan yang mana dengan arti sebagai berikut :
U : Up atau gerakan memutar bagian atas ke arah kiri
D : Down atau gerakan memutar bagian bawah ke arah kanan
R : Right atau gerakan memutar bagian kanan ke arah atas
L : Left atau gerakan memutar bagian kiri ke arah bawah
F : Front atau gerakan memutar bagian depan searah jarum jam
B : Back atau gerakan memutar bagian belakang berbalikan arah jarum jam
Nah, setiap 6 gerakan tadi tentunya hanya memiliki 1 arah saja bukan? Maka dari itu setiap 6 notasi gerakan tadi, nantinya akan dipecah menjadi 12 yang mana 6 tambahannya adalah lawan arahnya dengan menambahkan tanda (‘) untuk setiap huruf istilahnya.
Untuk mempermudah, berikut ini adalah ilustrasi bagaimana cara menggerakan atau notasi dari Rubik 3×3 itu sendiri :
Putaran Searah Jarum Jam | Putaran Berlawanan Arah Jarum Jam | ||
Notasi | Ilustrasi | Notasi | Ilustrasi |
U | U’ | ||
D | D’ | ||
R | R’ | ||
L | L’ | ||
F | F’ | ||
B | B’ |
Nah, setelah Anda mengetahui dan mencobanya, berikut ini adalah cara bagaimana menyelesaikan Rubik 3×3 untuk pemula.
Penyelesaian Rubik 3×3 kali ini akan dibagi menjadi 7 tahap sebagai berikut :
Nah agar dapat mengikuti langkah dibawah ini secara maksimal, pastikan Anda sudah menyiapkan rubik 3×3 kesayangan kalian ya. Untuk mempermudah langkah di bawah ini pastikan posisi face atau center rubik berwarna kuning ada dibagian atas ya!
Step pertama ini mencakup dua hal, yang pertama yakni dengan membuat pola seperti bunga daisy (warna putih dan tengahnya kuning) dan kemudian dilanjut dengan membuat cross putih yang membentuk seperti “+” (plus) pada sisibagian bawah.
Ikuti 5 langkah sederhana ini untuk membuat cross putih.
a. Posisikan rubik 3×3 kalian seperti ini. Center berwarna kuning sebagai U dan biru sebagai F.
b. Putar semua edge yang memiliki warna putih ke bagian center kuning atau U sehingga membentuk pola bunga Daisy jika dilihat dari atas.
c. Setiap Edge yang memiliki warna putih akan berpasangan dengan warna yang berada di posisi F,B, R, dan L, maka putar sisi U sampai ada warna pasangan edge putih dengan warna yang sama dengan center. (Contoh dibawha ini adalah menyamakan pasangan edge putih-biru dengan center biru)
d. Putar Face atau sisi warna yang sudah sama dengan centernya dengan memutar sebanyak 2 kali atau hingga edge putih diposisikan ke center putih.
e. Lakukan satu persatu dengan cara yang sama pasa setiap edge putih lainnya. Putar sisi U untuk menyamakan warna pasangan putih, kemudian putar sisi sebanyak 2 kali untuk menyelesaikannya.
Sebelumnya, cermati algoritma berikut.
Sebelumnya, cermati algoritma berikut.
Algoritma 1 |
---|
U R U’ R’ |
Terapkan Algoritma 1 jika kondisi corner putih berada di UFR (pucuk kanan atas). Sebelum melakuakn algoritma ini, pastikan warna yang berada di U sama dengan center F dan warna dibagian R sama dengan center di bagian R.
Kondisi 1 | Solusi |
Corner biru-putih-merah ada di bagian atas kanan (seperti gambar yang ada di samping) |
Algoritma 2 |
---|
U’ L’ U L |
Terapkan Algoritma 2 jika kondisi corner putih berada di UFL (pucuk kiri atas). Sebelum melakuakn algoritma ini, pastikan warna yang berada di U sama dengan center F dan warna dibagian L sama dengan center di bagian L.
Kondisi 2 | Solusi |
Corner biru-putih-merah ada di bagian atas kiri (seperti gambar yang ada di samping) |
Lalu, bagaimana jika corner putih tidak berada di posisi F layer ke-3? Berikut adalah trik memindahkan corner putih agar dapat pindah ke layer ke-3
Trik 1 | Solusi |
Corner putih berada di F Layer-1 Kiri | L’ U L |
Trik 2 | Solusi |
Corner putih berada di F Layer-1 Kanan![]() | R U’ R’ |
Trik 3 | Solusi |
Corner putih berada di D Layer-1 Kiri | L’ U’ L |
Trik 4 | Solusi |
Corner putih berada di D Layer-1 Kanan | R U R’ |
Trik 5 | Solusi |
Corner putih berada di U Layer-3 Kiri |